Assalamu'alaikum Wr. Wb….
Haaii good reader...
Kali ini Saya akan berbagi cara atau prosedur pengukuran kadar glukosa darah. Btw.. just for information, sampel yang Saya gunakan adalah sampel darah dari ikan.
Namun… Sebelum membahas prosedurnya, tentunya kita harus tahu dulu tujuan pengukuran kadar glukosa darah. Pada manusial, glukosa darah sering dipantau untuk mencegah dan mengontrol kadar gula dalam darah, biar gag kena diabetes. Sedangkan pada hewan, glukosa darah diamati untuk melihat respon perlakuan pakan, respon stres dan status kesehatan. Kadar glukosa darah meningkat pascapemberian pakan (hingga jam tertentu), terjadi stres atau penyakit (baik akibat penyakit infeksius maupun noninfeksius). Soooo... intinya glukosa darah diamati untuk melihat status kesehatan.
Prosedur Pengukuran kadar glukosa darah yang biasa digunakan adalah metode spektrofotometri dari Bapak Wedemeyer dan Bapak Yasutake (1977). Prosedur ini cukup mudah, namun kalau menurut Saya sedikit kurang nyaman dikerjakan karena menggunakan asam asetat glasial (jadi good reader harus hati-hati).
Bahan yang dibutuhkan:
1. Sampel darah
2. D-glukosa
3. Asam asetat glasial
4. Akuades
5. Ortho-toluidine
Alat yang digunakan:
1. Pipet
2. Bulb
3. Tabung reaksi
4. Waterbath
5. Spektrofotometri
6. Centrifuge
7. Gelas piala
8. Rak tabung reaksi
9. Mikropipet
10. Mikrotip
Preparasi sampel:
1. Ikan dipingsankan terlebih dahulu (Good reader harus memperhatikan kode etik ANIMAL WELFARE). Kemudian darah diambil, biasanya dari pembuluh vena di pangkal ekor, menggunakan syringe (spuit) yang sudah dibilas dengan antikoagulan (biar darahnya gag beku).
2. Sampel darah dimasukkan ke tabung mikro yang sudah dibilas dengan antikoagulan.
3. Sampel darah dicentrifuge dengan Kecepatan 3000 rpm atau 1000 g selama 10 menit.
4. Plasma darah (supernatant/ cairan) diambil dan dipindahkan ke tabung mikro yang baru.
5. Plasma darah siap digunakan. Jika analisis tidak bisa langsung dikerjakan, plasma darah disimpan pada suhu -20 °C hingga analisis dilakukan.
Pembuatan larutan standar:
Larutan standar yang digunakan adalah larutan glukosa yang kadarnya sudah diketahui. Larutan standar yang biasa digunakan adalah 50, 100, 200, dan 400 mg. 100 mL-1. Larutan standar dibuat dengan cara:
1. D-glukosa ditimbang sesuai kebutuhan. Contohnya 50 mg.100 mL-1, maka D-glukosa ditimbang sebanyak 50 mg dan dilarutkan dalam akuades 100 mL.
2. Larutan dihomogenkan. Sisa larutan bisa disimpan di kulkas (suhu 4 °C).
Pembuatan reagen Ortho-toluidine:
1. Asam asetat glasial sebanyak 94 % ditambahkan Ortho-toluidine 6 %. Contohnya:
Total volume yang akan dibuat 100 mL, maka Asam asetat glasial yang dibutuhkan:
94 % x 100 mL = 94 mL dan Ortho-toluidine yang dibutuhkan 6 % x 100 mL = 6 mL
2. Larutan tersebut kemudian dihomogenkan.
Pengukuran kadar glukosa:
1. Tabung reaksi diisi dengan 3.5 mL reagen Ortho-toluidine.
2. Ditambahkan plasma darah 50 μL. Untuk larutan blanko dan standar digunakan akuades 50 μL (larutan blanko) dan larutan standar glukosa 50 μL (larutan standar). Larutan blanko digunakan untuk me-nol-kan alat (kalibrasi).
3. Tabung reaksi ditutup.
4. Sampel diinkubasi di waterbath suhu 100-110 °C selama 10 menit.
5. Sampel didinginkan hingga suhu ruang.
6. Absorbansi sampel diukur menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang (λ) = 635 nm.
Perhitungan kadar glukosa:
Glukosa darah (mg.100 mL-1)
= ((Abs sampel - Abs blanko)/(Abs standar-Abs blanko)) x 100 mg.dL-1
= ((0,416-0,233)/(0,547-0,314)) x 100 mg.dL-1= 58,28 mg.dL-1 = 58,28 mg.100 mL-1
Ket:
Abs: Absorban
Jumlah glukosa dalam larutan standar = 100 mg.dL-1
Jumlah glukosa dalam larutan standar = 100 mg.dL-1
Cukup mudah kan good reader. Gitu doang kok… heheh.
Untuk tutorial lainnya bisa cek channel YouTube KUPU-KUPU FIGTER.
Cukup sekian.
Selamat mencoba..
Wassalamu'alaikum Wr.Wb...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar