Selasa, 27 Agustus 2019

Tugas Resume Ke-9 MK. Sosiologi Umum IPB 2014


Tugas Resume Ke-9                             Hari, Tanggal  : Senin, 21 April 2014

MK. Sosiologi Umum                          Ruang             : RK. CCR 2.05



STRATIFIKASI SOSIAL

Dibuat:

Dian Novita Sari         C14134005



Asisten:

Putri Amalia                H34100066



SITUASI SOSIAL DUA KOMUNITAS DESA DI SULAWESI SELATAN

Oleh: Mochtar Buchori dan Wiladi Budiharga



          Desa Maricaya Selatan terdiri dari lima golongan masyarakat yang menempati tiga lapisan pokok (berdasarkan status sosial dan ekomi), dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Stratifikasi komunitas Maricaya Selatan

Jumlah (%)
Status Sosial
Status ekonomi
10
Pejabat dan kelompok profesional
Atas (Mampu)
60
Alim ulama, pegawai, pedagang
Menengah (Sedang)
30
Buruh
Bawah (Miskin)



          Lapisan sosial tersebut bersifat heterogen dan cukup berlapis mulai memperlihatkan adanya usaha-usaha untuk menciptakan iklim sosial yang lebih cair (fluid). Usaha awal yang terlihat berupa menembus dinding-dinding antar golongan. Penduduk dari golongan mayoritas terlihat cukup terbuka untuk membentuk pola pergaulan sosial yang akrab dengan golongan minoritas, sedangkan kelompok menegah cenderung berusaha untuk mengembangkan pergaulan sosial antar golongan. Bentuk usaha tersebut bersifat formal  (PKK) dan informal (arisan) yang didasarkan pada lingkungan tempat tinggal, tempat kerja, dan sekolah.
          Lapisan atas mendominasi di dua jalan besar di desa tersebut, lapisan menengah di sepanjang jalan kecil, dan lapisan bawah di kampung dekat kuburan. Lapisan atas terdiri dari orang-orang yang berpendidikan tinggi dan merupakan kelompok yang homogen. Lapisan menengah terdiri dari orang-orang yang latar pendidikannya beragam. Pada lapisan bawah, jumlah pelajar yang tidak melanjutkan dan menyelesaikan pendidikan SD ke jenjang SMP sangat banyak karena keterbatasan ekonomi.
          Media cetak yang beredar dalam masyarakat tersebut adalah koran dan majalah yang umumnya hanya digemari dan dibeli oleh lapisan atas. Minat baca di lapisan menegah terlihat cukup besar karena meraka sering meminjam kepada yang membeli koran dan majalah. Lapisan menengah adalah lapisan yang memiliki TV paling banyak dibandingkan lapisan atas, sedangkan lapisan bawah tidak memiliki TV sama sekali. Bagi mereka yang tidak mampu membeli TV bisa menonton bersama dengan mereka yang memiliki TV sehingga dapat disimpulkan bahwa mereka belum menutup diri dan masih ada keakraban sosial yang bersifat tradisional. Mayoritas masyarakat Maricaya Selatan menganut agama Islam (75.6%), Protestan (20%), Katolik (3.8%), dan sisanya agama Hindu dan Budha.
Desa Polewali (Semi Urban)
          Masyarakat Polewali terdari dari tiga lapisan yaitu lapisan atas (ulama, pemangku adat, dan pejabat), lapisan menengah (pedagan), dan lapisan bawah (buruh) serta secara ekonomi terdiri dari lapisan kaya (35% dari KK), sedang (55% dari KK), dan miskin (10% dari KK). Kedudukan pemangku adat dipegang oleh seorang Bugis, alim ulama dipegang oleh orang Bugis dan Mandar, pejabat dan pegawai dipegang oleh orang Mandar dan Toraja, pedagang dipegang oleh orang Bugis, Jawa, dan Cina, dan kelompok buruh terdiri dari orang Jawa, Makasar, dan Toraja. Pada golongan atas, terdapat gaya hidup yang berbeda. Golongan alim ulama terlihat hidup sederhana, sedangkan golongan pejabat terlihat hidup mewah.
          Dalam masyarakat Polewali, pendidikan adalah suatu hal yang dijunjung tinggi. Hal tersebut terjadi karena pendidikan merupakan sarana untuk mendapatkan status sosial. Kebanyakan masyarakat Polewali memeluk agama Islam yang ajarannya dipraktekkan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat Polewali pada dasarnya merupakan masyarakat yang lugas mengisi kehidupan dengan berbagai usaha untuk menghadapi dan menyelesaikan permasalahan. Mereka lebih bersifat inward looking, kecuali pada golongan pejabat setempat yang cenderung mengumpulkan simbol kemewahan (modernitas).

Daftar Pustaka
Tim Pengajar. 2007/2008. Modul Praktikum Sosiologi Umum Mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama Institut Pertanian Bogor. Bogor: Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.


Sabtu, 24 Agustus 2019

Prosedur Pengukuran Kadar Glukosa Darah Ikan

Assalamu'alaikum Wr. Wb….


Haaii good reader...
Kali ini Saya akan berbagi cara atau prosedur pengukuran kadar glukosa darah. Btw.. just for information, sampel yang Saya gunakan adalah sampel darah dari ikan

Namun… Sebelum membahas prosedurnya, tentunya kita harus tahu dulu tujuan pengukuran kadar glukosa darah. Pada manusial, glukosa darah sering dipantau untuk mencegah dan mengontrol kadar gula dalam darah, biar gag kena diabetes. Sedangkan pada hewan, glukosa darah diamati untuk melihat respon perlakuan pakan, respon stres dan status kesehatan. Kadar glukosa darah meningkat pascapemberian pakan (hingga jam tertentu), terjadi stres atau penyakit (baik akibat penyakit infeksius maupun noninfeksius). Soooo... intinya glukosa darah diamati untuk melihat status kesehatan.

Prosedur Pengukuran kadar glukosa darah yang biasa digunakan adalah metode spektrofotometri dari Bapak Wedemeyer dan Bapak Yasutake (1977). Prosedur ini cukup mudah, namun kalau menurut Saya sedikit kurang nyaman dikerjakan karena menggunakan asam asetat glasial (jadi good reader harus hati-hati).

Bahan yang dibutuhkan:
1. Sampel darah
2. D-glukosa
3. Asam asetat glasial
4. Akuades
5. Ortho-toluidine

Alat yang digunakan:
1. Pipet
2. Bulb
3. Tabung reaksi
4. Waterbath
5. Spektrofotometri
6. Centrifuge
7. Gelas piala
8. Rak tabung reaksi
9. Mikropipet
10. Mikrotip

Preparasi sampel:
1. Ikan dipingsankan terlebih dahulu (Good reader harus memperhatikan kode etik ANIMAL WELFARE). Kemudian darah diambil, biasanya dari pembuluh vena di pangkal ekor, menggunakan syringe (spuit) yang sudah dibilas dengan antikoagulan (biar darahnya gag beku). 
2. Sampel darah dimasukkan ke tabung mikro yang sudah dibilas dengan antikoagulan.
3. Sampel darah dicentrifuge dengan Kecepatan 3000 rpm atau 1000 g selama 10 menit.
4. Plasma darah (supernatant/ cairan) diambil dan dipindahkan ke tabung mikro yang baru.





5. Plasma darah siap digunakan. Jika analisis tidak bisa langsung dikerjakan, plasma darah disimpan pada suhu -20 °C hingga analisis dilakukan.

Pembuatan larutan standar:
Larutan standar yang digunakan adalah larutan glukosa yang kadarnya sudah diketahui. Larutan standar yang biasa digunakan adalah 50, 100, 200, dan 400 mg. 100 mL-1. Larutan standar dibuat dengan cara:
1. D-glukosa ditimbang sesuai kebutuhan. Contohnya 50 mg.100 mL-1, maka D-glukosa ditimbang sebanyak 50 mg dan dilarutkan dalam akuades 100 mL.
2. Larutan dihomogenkan. Sisa larutan bisa disimpan di kulkas (suhu 4 °C).

Pembuatan reagen Ortho-toluidine:
1. Asam asetat glasial sebanyak 94 % ditambahkan Ortho-toluidine 6 %. Contohnya:
Total volume yang akan dibuat 100 mL, maka Asam asetat glasial yang dibutuhkan:
94 % x 100 mL = 94 mL dan Ortho-toluidine yang dibutuhkan 6 % x 100 mL = 6 mL
2. Larutan tersebut kemudian dihomogenkan.

Pengukuran kadar glukosa:
1. Tabung reaksi diisi dengan 3.5 mL reagen Ortho-toluidine.
2. Ditambahkan plasma darah 50 μL. Untuk larutan blanko dan standar digunakan akuades  50 μL (larutan blanko) dan larutan standar glukosa  50 μL (larutan standar). Larutan blanko digunakan untuk me-nol-kan alat (kalibrasi).
3. Tabung reaksi ditutup.
4. Sampel diinkubasi di waterbath suhu 100-110 °C selama 10 menit.
5. Sampel didinginkan hingga suhu ruang.
6. Absorbansi sampel diukur menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang (λ) = 635 nm.

Perhitungan kadar glukosa:

Glukosa darah (mg.100 mL-1

= ((Abs sampel - Abs blanko)/(Abs standar-Abs blanko)) x 100 mg.dL-1
                    = ((0,416-0,233)/(0,547-0,314)) x 100 mg.dL-1
                    = 58,28 mg.dL-1 = 58,28 mg.100 mL-1

Ket:
Abs: Absorban 
Jumlah glukosa dalam larutan standar = 100 mg.dL-1



Cukup mudah kan good reader. Gitu doang kok… heheh. 
Untuk tutorial lainnya bisa cek channel YouTube KUPU-KUPU FIGTER.
Cukup sekian. 
Selamat mencoba..


Wassalamu'alaikum Wr.Wb...

Tips dan Trik Mengatur Suhu dan pH Air di Tambak Udang untuk Hasil Panen Optimal

Mengelola tambak udang membutuhkan perhatian khusus, terutama dalam menjaga kualitas air. Dua parameter yang sangat penting adalah suhu dan ...