DILARANG KERAS MELAKUKAN COPY PASTE... JANGAN RUGIKAN DIRI ANDA SENDIRI!!! POSTINGAN INI HANYA SALAH SATU JALAN UNTUK MEMPERMUDAH KALIAN MENCARI LITERATUR. UNTUK LEBIH LENGKAPNYA SILAHKAN LIHAT DAFTAR PUSTAKA N SEARCHING SENDIRI... SEMUA SUMBERNYA TERSEDIA DI GOOGLE... HEHEHEHEH,,, :)
Tugas Praktikum Ke-3 Hari, Tanggal : Senin, 24 Februari 2014
MK. Sosiologi Umum Ruang : RK. CCR 2.05
STRUKTUR INTERAKSI KELOMPOK ELIT DALAM PEMBANGUNAN Penelitian di Tiga
Desa Santri
Dibuat:
Dian Novita Sari C14134005
Asisten:
Putri
Amalia H34100066
STRUKTUR INTERAKSI KELOMPOK ELIT DALAM PEMBANGUNAN Penelitian di Tiga
Desa Santri
Oleh
: Sunyoto Usman
Ikhtisar Bacaan
Di
pedesaan, jumlah anggota kelompok elit relatif sedikit dan terdiri dari
masyarakat yang mempunyai jabatan formal dalam lingkup desa (pamong desa,
pengurus lembaga, dan lain-lain dan informal
leaders yang merupakan individu yang banyak didengarkan dan diikuti oleh
masyarakat meskipun tidak memiliki jabatan. Dalam kegiatan yang berkaitan dengan
implementasi pembangunan pedesaan, hampir semua anggota kelompok elit saling
berinteraksi membentuk suatu jaringan sosiometris. Sebagian besar dari
responden yang memiliki koneksi yang kuat adalah kelompok elit pamong desa,
sebagian kecil petani kaya dan tidak ada yang berasal dari elit pemuka agama.
Bahkan ada sejumlah elit pemuka agama yang terisolir atau kurang sama sekali
tidak berinteraksi dengan elit lain. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa aktivitas implementasi proyek pembangunan pedesaaan, kelompok pamong desa
yang lebih banyak menjalin interaksi.
Derajat integrasi memperlihatkan jumlah
hubungan-hubungan tidak langsung (indirect
links). Dari data yang diperoleh, diketahui bahwa 26% dari kelompok elit
pamong desa dan 43% dari kelompok elit petani kaya yang memilliki nilai tinggi
pada jalur koneksi sekaligus tinggi pula derajat integrasinya. Namun, tidak
seorang dari elit pemuka agama yang termasuk katergori tersebut. Hal tersebut
berarti bahwa aktivitas yang berikatan dengan implementasi proyek pembangunan
pedesaaan, kelompok elit pemuka agama kurang menjalin interaksi dan kurang
banyak menjalin hubungan-hubungan tidak langsung dengan kawan-kawan
interaksinya jika dibandingkan dengan elit pamong desa dan petani kaya.
Dari segi jumlah klik yang dikaitkan dengan
aktivitas implementasi proyek pembangunan desa, dari ketiga desa tersebut
hampir tidak ada homophily atau pengelompokan berdasarkan kategori elit.
Dalam kategori peranan elit dalam jaringan, jumlah elit pamong desa dan petani
kaya mempunyai peran yang lebih banyak dibandingkan elit pemuka agama. Dari
seluruh ketegori diketahui bahwa kelompok elit pamong desa yang lebih berperan
dalam integrasi sosial dan kelompok elit pemuka agama justru yang paling
sedikit berperan dalam integrasi sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar