Kamis, 27 Februari 2014

STRUKTUR INTERAKSI KELOMPOK ELIT DALAM PEMBANGUNAN Penelitian di Tiga Desa Santri

DILARANG KERAS MELAKUKAN COPY PASTE... JANGAN RUGIKAN DIRI ANDA SENDIRI!!! POSTINGAN INI HANYA SALAH SATU JALAN UNTUK MEMPERMUDAH KALIAN MENCARI LITERATUR. UNTUK LEBIH LENGKAPNYA SILAHKAN LIHAT DAFTAR PUSTAKA N SEARCHING SENDIRI... SEMUA SUMBERNYA TERSEDIA DI GOOGLE... HEHEHEHEH,,, :)


Tugas Praktikum Ke-3                          Hari, Tanggal  : Senin, 24 Februari 2014

MK. Sosiologi Umum                          Ruang             : RK. CCR 2.05


STRUKTUR INTERAKSI KELOMPOK ELIT DALAM PEMBANGUNAN Penelitian di Tiga Desa Santri

Dibuat:
Dian Novita Sari                     C14134005

Asisten:
Putri Amalia                H34100066

STRUKTUR INTERAKSI KELOMPOK ELIT DALAM PEMBANGUNAN Penelitian di Tiga Desa Santri
Oleh : Sunyoto Usman
Ikhtisar Bacaan
Di pedesaan, jumlah anggota kelompok elit relatif sedikit dan terdiri dari masyarakat yang mempunyai jabatan formal dalam lingkup desa (pamong desa, pengurus lembaga, dan lain-lain dan informal leaders yang merupakan individu yang banyak didengarkan dan diikuti oleh masyarakat meskipun tidak memiliki jabatan. Dalam kegiatan yang berkaitan dengan implementasi pembangunan pedesaan, hampir semua anggota kelompok elit saling berinteraksi membentuk suatu jaringan sosiometris. Sebagian besar dari responden yang memiliki koneksi yang kuat adalah kelompok elit pamong desa, sebagian kecil petani kaya dan tidak ada yang berasal dari elit pemuka agama. Bahkan ada sejumlah elit pemuka agama yang terisolir atau kurang sama sekali tidak berinteraksi dengan elit lain. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas implementasi proyek pembangunan pedesaaan, kelompok pamong desa yang lebih banyak menjalin interaksi.
Derajat integrasi memperlihatkan jumlah hubungan-hubungan tidak langsung (indirect links). Dari data yang diperoleh, diketahui bahwa 26% dari kelompok elit pamong desa dan 43% dari kelompok elit petani kaya yang memilliki nilai tinggi pada jalur koneksi sekaligus tinggi pula derajat integrasinya. Namun, tidak seorang dari elit pemuka agama yang termasuk katergori tersebut. Hal tersebut berarti bahwa aktivitas yang berikatan dengan implementasi proyek pembangunan pedesaaan, kelompok elit pemuka agama kurang menjalin interaksi dan kurang banyak menjalin hubungan-hubungan tidak langsung dengan kawan-kawan interaksinya jika dibandingkan dengan elit pamong desa dan petani kaya.

Dari segi jumlah klik yang dikaitkan dengan aktivitas implementasi proyek pembangunan desa, dari ketiga desa tersebut hampir tidak ada homophily  atau pengelompokan berdasarkan kategori elit. Dalam kategori peranan elit dalam jaringan, jumlah elit pamong desa dan petani kaya mempunyai peran yang lebih banyak dibandingkan elit pemuka agama. Dari seluruh ketegori diketahui bahwa kelompok elit pamong desa yang lebih berperan dalam integrasi sosial dan kelompok elit pemuka agama justru yang paling sedikit berperan dalam integrasi sosial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tips dan Trik Mengatur Suhu dan pH Air di Tambak Udang untuk Hasil Panen Optimal

Mengelola tambak udang membutuhkan perhatian khusus, terutama dalam menjaga kualitas air. Dua parameter yang sangat penting adalah suhu dan ...