Minggu, 30 Desember 2018

'Adifa dan Yumnaa' (Cerpen #1)

         Di suatu kota di negeri impian, hiduplah seorang gadis introvert yang berjuang melawan kesepiannya. Dia tinggal sendiri di dormnya dan menjalani hidup seakan dia baik-baik saja, Adifa namanya. Dia mencoba menjalani hidup semandiri mungkin. Adifa sangat sulit bersosialisasi, ya bisa dibilang dia anti-sosial. Sejak beberapa tahun terakhir, Adifa ingin berubah karena mulai jenuh dengan keakrabannya terhadap sepi. Akhirnya dia mencoba membuka hidupnya. Menjalin pertemanan dengan orang di sekelilingnya. Adifa memulai kehidupan barunya di lingkungan baru. Di tempat kerjanya yang baru. Akhirnya Adifa dekat dengan seorang gadis, Yumnaa namanya. Yumnaa setahun lebih tua dari Adifa. Mereka adalah rekan kerja dan menjadi sangat dekat karena mereka sama-sama tinggal di asrama perusahaan tempat mereka bekerja. Banyak kenangan yang mereka lalui bersama. Adifa merasa dia telah menemukan sosok kakak yang selama ini dia impikan. Maklumlah, karena dia introvert akhirnya dia tidak akrab dengan kakaknya sendiri.


         Pada suatu ketika, mereka memutuskan untuk resign dari tempat kerja itu dan mencoba mencari arti kehidupan. Yumnaa kerja di BUMD dan Adifa memutuskan untuk melanjutkan kuliahnya. Awal-awal berpisah, silaturrahmi mereka masih lancar dan kedekatan itu masih Adifa rasakan. Tapi lama kelamaan hubungan mereka semakin canggung dan terasa semakin menjauh. Adifa sadar, mereka sama-sama sibuk dan mungkin waktu Adifa sebagai mahasiswi masih lebih luang dibandingkan Yumnaa yang bekerja sebagai karyawan. Keegoisan Adifa mulai muncul, menuntut dan berharap banyak pada Yumnaa. Adifa berharap Yumnaa bisa selalu ada saat dia membutuhkannya, tanpa harus meminta kepada Yumnaa. Adifa terlalu berharap bisa mendapatkan kakak yang perhatian dan dekat seperti Yumnaa. 

         Dan suatu ketika, waktu itu lagi weekend (Sabtu) dan Adifa lagi sibuk di kampusnya. Adifa masih meluangkan waktu untuk merespon chat Yumnaa. Sama seperti biasanya, chat Yumnaa secepat mungkin akan dia respon, bahkan dia sering mengalihkan perhatiannya di sela kuliah demi merespon chat Yumnaa. Awalnya chating mereka hari itu seperti biasanya. Tapi kemudian Adifa tidak mendapatkan balasan dari Yumnaa, Adifa menunggu hampir 24 jam. Ratusan kali dia mengecek HPnya, barangkali ada chat dari saudaranya, Yumnaa. Namun hasilnya nihil. Keesokan harinya, Yumna ngechat, ngasih kabar gitu. Dan dengan rasa bahagia campur kesal Adifa langsung membalas chat Yumna sembari bercanda. Tapi ternyata itu menyinggung perasaan Yumnaa. Jadinya... Adifa didiemin. Adifa mencoba ngechat Yumnaa, tapi tidak dibalas, ditelfon tidak diangkat. Akhirnya Adifa ngechat buat minta penjelasan dan kalau memang Yumna butuh waktu, Adifa akan memberikannya. Saat itu Adifa berfikir Yumnaa sedang ada masalah dengan keluarganya atau dengan teman lainnya, sehingga minta waktu buat sendiri. Sama halnya ketika Yumnaa dapat undangan dari mantan. Tidak sedikit pun terbersit dipikiran Adifa bahwa sakit hati Yumnaa diakibatkan oleh dirinya. Adifa pun memberikan waktu sebanyak mungkin buat Yumnaa untuk me time dan dia masih belum mengetahui penyebab Yumnaa bertingkah demikian. Keesokan harinya Adifa mendapatkan chat dari Yumnaa.
"Terima kasih udah ngasih waktu gua buat sendiri. Terima kasih buat segala pengertiannya... Gua bukan orang baik Fa, gua cuma bisa berusaha lebih baik. Segala yang gua alami sekarang, itu konsekuensi yang mesti gua terima. Gua belajar nerima, selain nerima gua bisa apa? nerima juga salah satu bentuk rasa syukur kan??

Sedikit pun gak pernah terbesit dipikiran gua buat berubah ke orang terdekat gua, termasuk lo. Gua berusaha tetap jadi Yumnaa yang biasa. Jangan menjadikan gua kayak orang asing. Fa, gua gak minta apa-apa, masalah gua biar jadi masalah gua. Cukup lu jadi Adifa yang menyenangkan, jadi adek yang manis. Hati gua boleh hancur, pikiran gua boleh kacau, tapi setidaknya, gua tau ada yang tetep ada disamping gua tanpa alasan, ada orang orang yang bikin gua nyaman".


         Mendapat chat itu, Adifa merasa sedih dan tidak tau harus berbuat apa. Adifa berfikir Yumnaa sedang menghadapi masalah, namun Adifa tidak berani menanyakan hal tersebut karena isi chat Yumnaa "gua gak minta apa-apa, masalah gua biar jadi masalah gua". Adifa menyimpulkan bahwa Yumnaa sudah tidak mengizinkan Adifa untuk memasuki kehidupan pribadi Yumnaa. Berulang kali Adifa membaca chat itu, dan berulang kali pula air mata Adifa berlinang. Adifa mencoba kuat dan bertahan. Adifa merasa telah kehilangan sebagian semangat hidupnya. Setiap kali dia mengingatnya hal tersebut, air matanya pun langsung berlinang dan seakan ada beban yang menekan dadanya. Namun hal itu Adifa biarkan berlalu dan mencoba untuk tetap seperti Adifa yang dulu, yang menyenangkan buat Yumnaa. 
         Barulah beberapa minggu kemudian, Adifa memberanikan diri untuk menanyakan penyebab Adifa didiemin saat itu dan Yumnaa jujur kalau hal itu terjadi karena Adifa. Perasaan Adifa berkecamuk, terasa telah melakukan hal yang sangat bersalah. Air mata Adifa pun semakin sulit untuk dibendung. Dia meminta maaf atas sikapnya yang belum dewasa. Mereka pun bermaaf-maafan dan berusaha menjadi teman yang seperti dulu.

         Namun, entah mengapa, Adifa sangat sulit melupakan kejadian itu. Didiamkan begitu saja terasa sangat menyakitkan baginya. Mungkin Adifa yang terlalu perasa dan masih kekanak-kanakan. Baginya, kejadian itu sama halnya ketika ada anak kecil yang melakukan kesalahan untuk menarik perhatian orang tuanya namun malah dimarahi dan diteriaki. Mentalnya menjadi ciut dan takut melangkah lebih jauh. Hidup dia jalani dengan penuh kehati-hatian. Takut hal demikian terulang kembali. Cukup sekali dia diperlakukan demikian dan hal itu sudah jauh lebih dari cukup untuk membuat jurang pemisah di antara Yumnaa dan Adifa. Meskipun demikian, Adifa tetap berusaha baik kepada Yumnaa dan berusaha menunjukkan kalau Adifa baik-baik saja. Seringkali Adifa memberikan sedikit tanda kepada Yumnaa kalau hatinya masih sakit akibat kejadian itu, namun Adifa melihat hal itu percuma saja, Yumnaa tidak menunjukkan perhatian pada rasa sakitnya. Adifa pun memutuskan untuk lebih baik dan mencoba mengubur sakit itu di sudut relung hatinya. Menjadikan hal itu sebagai suatu pelajaran untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Yaaa, menjadi Adifa yang lebih baik.
         Selepas kejadian itu, Adifa pun menjalani hidup seakan-akan semuanya baik-baik saja. Semua keluh kesahnya, Dia sampaikan hanya kepada alam dan Pencipta-Nya. Hal itu membuat Adifa sadar, bahwa manusia itu akan pergi dan hanya Tuhan yang akan selalu ada untuknya.







Jumat, 21 Desember 2018

Sky hunter [Photo collection]

Friday, Des 21st 2018



Hallo guys..
Thanks for read my post.. and at this time, I would like to write a post in English. If any mistakes, please inform me (Still learn to write in English)..


Well, today I would like to post several photos about sky. I'm very like photography but i'm still newbie, so just understand.. heheheheh... All this photos I took around my campus (IPB) and my dorm. Why am I very interested to took these photos???
Because the weather mostly rainy and cloudy. It's a bit hard to see the "golden time".

Sunrise view at my dorm

Sunset on my Department at IPB

another view of sunset on my department

just a moment after the sun fully set.

And this, the sky on midday. I rarely feel this weather for several last months.

on midday too. 

it's just a moment before rain.

Sunset again.. I took this pict on the 3th floor.

I took this around 6.30 pm

just a moment before set.

Just a moment before the darkness takeaway the earth.


I took this pict today (21/12/18)

and this pict too, but it's from another spot.



Okay, that's all I have for the last week. I hope my photos can entertain you.
If you have questions or advise for me, feel free to inform me. I appreciate it. Thank you..
For more uptades, follow me on Instagram (dianslibrary).

See you on my next post.


Minggu, 18 November 2018

Destinasi wisata di Cilegon - Alun-alun kota Cilegon

Oke guys.. Sekarang mari kita coba kunjungi salah satu destinasi wisata di Kota Cilegon, Banten. Sudah ada yang pernah ke sana??? 
Untuk perjalanan ke lokasi tidaklah sulit, jika kalian dari Jakarta, maka cukup naik bis tujuan Merak dengan ongkos sekitar 20-30k. Nanti turun di Cilegon (bisa turun di terminal bis Seruni di Cilegon atau turun di pintu exit tol di Merak). Nanti tinggal naik angkot, bilang aja ke alun-alun. Naaah... setelah kalian nyampe lokasi, kalian akan melihat suatu tempat yang terlihat biasa-biasa saja di kala siang hari. Tapi kalau malam tiba, woooo jangan salah guys... tempatnya keren banget. Ada parade air mancur yang diiringi dengan musik (biasanya sih musik galau gitu). Biasanya check sound dan simulasi air mancurnya dilakukan menjelang magrib guys. Biar nanti pas malamnya lebih terlihat kece, biar musik sama lampu dan air mancurnya seirama. Air mancurnya terlihat eksotis karena warna marni guys. Kece bangetlah, apalagi kalau lagi ngegalau.. wkwkwkw. Tapi, hati-hati.. jangan nyender ke kolamnya guys. Tepian kolamnya tuh dikasih oli, mungkin buat jaga-jaga biar gag ada yang manjat atau apalah (pengalaman, baju kena oli, hiks..)

Lokasi saat sore hari

Kebetulan saat berkunjung ke sana, pas lagi Weekend, jadinya malam mingguan di sana (cie ileee.... gaya dikit hehehe). Paradenya kece banget ditambah lagi ada atraksi kuda lumping dan sembur api, agak serem sih dan kurang savety juga. Buat masuk ke lokasi itu free guys... freeee (yang anak muda, apalagi yang lagi boke senang banget). Mau nonton atraksi kuda lumping juga free, tapi ya kalau mau nyawer boleh banget. Kasian krunya, "menantang maut", apalagi ada yang udah "berusia" dan ada juga anak kecil gitu, ya mungkin umurnya sekitar 9-12 tahun.

Atraksi sembur api 

Di sana juga banyak jajanan guys, jadi jangan khawatir bakalan kelaperan. Harganya juga lumayan murah. Pilihan menunya beraneka ragam, mulai dari jajanan SD sampe makanan besar, ada seafood juga loh, bahkan kerak telur khas betawi ada juga di sana. Selain ada food court, ada juga musholla dan toiletnya. Dari segi kebersihan, bisa dibilang cukup bersih karena sudah disiapkan beberapa tempat sampah di sekitar lokasi, petugas kebersihan dan sekuritinya juga banyak. Mushollanya agak sempit sih, buat yang ikwan bisa 2 saf sedangkan yang akhwat hanya 1 saf. Tapi serunya nih guys, di bawah mushollanya tuh ada kolam ikan, tapi lebih mirip genangan air gitu. Agak kotor karena jadi pembuangan air dari tempat wudhu dan toilet. Jadi kesannya kayak gimana gitu, sholat di atas air.. ademmm... hehehe. 

Atraksi air mancur

Naah bagi kalian yang pengen berkunjung ke sana, segeralah guys. Gag jauh-jauh amat kok. Dari Jakarta palingan sekitar 2,5 jam (arus lalin lancer). Ongkos ke sana juga masih murah, 100k udah bisa bolak-balik plus jajan dikit. Cuma tempat ini gag recommended buat mereka yang suka kesunyian. Soalnya tempat ini rame banget guys. Mulai dari balita sampe yang kakek-nenek ada di sana. Sooo... let's go there and proved sendiri...

don't forget to follow ya guys..

Minggu, 04 Maret 2018

Merindu pada generasi zaman old

Sering kali aku merasa iri dengan generasi zaman old. Dengan mereka para generasi yang belum akrab dengan listrik, apalagi dengan gadget. Dengan mereka para generasi yang akrab dengan alam. Aku merindukan suasana itu, tanpa teknologi yang semodern ini. Melalui gelapnya malam dengan lentera kecil, menjalani hari-hari dengan bercengkrama dengan alam. Sunyinya malam dan damainya alam... Aku rindu...

Mungkin hanya aku yang merasa seperti ini. Muak dengan generasi sendiri, generasi yang sibuk dengan dunia masing-masing dan menyampingkan etika dan moral. Aku iri.. aku benar-benar iri dengan generasi zaman old. Aku iri dengan kebersamaan dan mental mereka... Hidup serba sederhana... Tapi sangat kaya akan kebersamaan dan canda tawa. Etika dan moral? Apalagi... Mereka seperti mendewakan guru-guru mereka, menghormati yang lebih tua dan menjaga keharmonisan alam. 

Aaahhh.. apa aku salah berada di antar generasi ini??? 

Ingin rasanya aku kembali ke alam... Hidup di pelosok negeri sana.. semilir angin pegunungan, sejuknya udara pagi dan derai ombak di pantai... Aku rindu... Aku rindu dengan suasana itu.

Di sini, hanya ada udara pengap dan bisingnya lalu lalang kendaraan yang bisa aku nikmati. Roda zaman telah menggilas generasi ini, semuanya berlomba-lomba untuk menjadi "artis" demi segudang like dan followers. Seakan-akan tiada lagi yang namanya rahasia. Semuanya telah dipertontonkan di media sosial. Aktivitas rutin, perasaan pribadi, adu domba dan bahkan ibadah pun diperlihatkan. Ada apa dengan generasi ini?

Hidup ini tak harus begitu kawan.. tak perlu ikut-ikutan menjadi generasi zaman now. Tak perlu demikian. Apakah harga dirimu masih berharga??? Berubah lah...



Aaahhh.. andai aku bisa memilih, mungkin aku akan lebih memilih untuk berada di zaman old. Tapi apalah daya, mengeluh dan meminta sejuta kali pun tak akan terwujud. Lebih baik aku berusaha untuk hidup di zaman ini dengan bercermin pada zaman old. Mensyukuri apa yang aku punya dan aku nikmati. 

Menjadi generasi zaman now yang berjiwa generasi zaman old. Akan aku kembalikan jiwa itu, akan aku damaikan duniaku dan dunia ini.

Tips dan Trik Mengatur Suhu dan pH Air di Tambak Udang untuk Hasil Panen Optimal

Mengelola tambak udang membutuhkan perhatian khusus, terutama dalam menjaga kualitas air. Dua parameter yang sangat penting adalah suhu dan ...